Tuesday, May 1, 2012

Romantisme: Ilusi Manusia

"The mass media may not be successful in telling us what to think but they are stunningly successful in telling us what to think about" - Bernard Cohen (1963)
Pingin ngga sih punya pacar romantis? Well, bahkan saya sendiri sering menginginkannya. *maaf sebelumnya bagi yang tidak memiliki pasangan alias jomblo atau single tapi kalo saya sih ngga ya. fufufu* Kayanya bahagia gitu punya pacar yang romantis, tiap hari dateng ke rumah membawakan bunga, coklat, atau menonton sunset bersama~ *mainstream* Padahal sebenernya ada ngga sih romantisme itu? Hmm...
Kalo menurut saya sih romantisme itu cuma kaya trend yang terbentuk dari siaran di media massa kaya tv atau majalah atau buku buku teenlit gitu.  Jadi ngga kaya suatu hasrat yang muncul dari lahir kaya hasrat pingin makan atau hasrat pingin tidur. Mungkin saat ini lagu lagu yang sering diputer radio bercerita tentang sang pacar yang sering memberi bunga kekasihnya kemudian hal hal indah di dalam lagu tersebut dijadikan patokan keidealan dalam menjalin hubungan atau disebut romantis itu. Padahal kalo misalnya dia ngga pernah denger lagu yang isinya cowo ngasih bunga ke ceweknya bakalan ngga sih orang itu punya hasrat untuk ngasih bunga ke pasangannya? Coba kalo semua siaran diisi tentang memiliki pasangan hanya untuk berkembang biak apakah tetap akan ada pacaran dan romantisme? fufufu.
Mindset kita akan kebahagiaan yang terbentuk oleh pengaruh media tentang indahnya memiliki kekasih, hidup romantis dan bahagia selamanya sebenernya bisa saja diubah mulai sejak sekarang. Jadi, kalo saya sih ngga usah lagi menye menye cari pacar untuk mendapatkan keromantisan dari dia. Ngga usah sering sering nonton tv (terutama ftv), ngga usah nonton film drama, atau denger lagu lagu berlirik sendu dan berimingkan cinta seperti milik Katy Perry, Adele, atau The Bagindaz mungkin. Coba saja tonton film seperti Twilight.. tiba tiba vampir yang tidak pernah punya pacar selama 100 tahun (kira kira) bisa jatuh cinta sampai mau memberikan apa saja untuk gadis lesu seperti Bella Swan. Film seperti itu akan mempengaruhi dan membentuk mindset gadis gadis remaja untuk lesu dan tidak ada semangat untuk dapat dicintai orang lain. Padahal kalo diterapkan di kehidupan nyata sangat jarang lo yang senang sampai mati matian dengan orang lemah, lesu, lunglai, peselingkuh, suka galau, pasrah seperti Bella yg direpresentasikan dalam film tersebut. hehe.
Maka dari itu, marilah kita romantis terhadap diri kita sendiri dulu. Berbuat baiklah untuk diri sendiri daripada berharap kebaikan itu dateng dari orang lain. Daripada ujung ujungnya galau karena berharap mendapat kebahagiaan dari sesuatu yang semu :P
Ya tapi boleh boleh aja sih pingin punya pasangan yang romantis dan menikah dengannya untuk mendapatkan kehidupan bahagia selamanya seperti yang telah diagendakan oleh media. Mau gimanapun, ngono yo oleh, kata orang jawa. Memangnya siapa saya sok ngasih nasehat. ew.
Well.. Selamat memperjuangkan hidup masing masing kalo gitu ;D

Saya kasih bonus video nih biar ngga sedih terus
  
Mayer Hawthorne - Just Ain't Gonna Work Out

No comments:

Post a Comment